Selasa, 12 Juni 2012

Aku ingin menjadi Bidadari untukmu



Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai murka Allah ada di situ.

Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang.
Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.

Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan.

Bagaimana akan kujawab di hadapan Allah kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?

Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias peribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah.

Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?

Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu.

Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.

Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa.

Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.

Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku.

Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.

Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain, dilamar lelaki yang bakal memimpinku ke arah tujuan yang satu.

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah.

Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dibazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk membuat begitu.

Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi.
Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu.

Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu.

Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku. Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.

Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.


Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya, cukuplah dengan itu hilang harga dirinya di hadapan Allah. Di hadapan Allah. Di hadapan Allah.


Yang dicari walau bukan putera raja, biarlah putera Agama.
Yang diimpi, biarlah tak punya rupa, asal sedap dipandang mata.
Yang dinilai, bukan sempurna sifat jasmani, asalkan sihat rohani dan hati.

Yang diharap, bukan jihad pada semangat, asal perjuangannya ada matlamat.
Yang datang, tak perlu rijal yang gemilang, kerana diri ini serikandi dengan silam yang kelam.
Yang dinanti, bukan lamaran dengan permata, cukuplah akad dan janji setia.

Dan yg akan terjadi, andai tak sama dgn kehendak hati, insyaAllah ku ridha ketetapan Illahi..
Wahai wanita, ku ingatkan diriku dan dirimu, peliharalah diri dan jagalah kesucian.. semoga ridha Allah akan senantiasa mengiringi dan memberkati perjalanan hidup ini.

Minggu, 03 Juni 2012

Aku ingin mencintai dengan sebenar-benar cinta

Ya Allah, betapa aku malu atas apa yang telah engkau berikan sebagai manusia, segala khilaf tertuju padaku, sungguh tidak ada apa-apa pada diriku yang kecil ini.
Terlena, sungguh aku sering terlena pada pesona nafsu dunia dan diri.


Aku ingin kembali, tertunduk pilu dalam sujud syukur kembali pada cahayaMu..

Ya Rabbi, menghamba padaMu adalah tujuan akhir penantianku, setiap degupan yang berdetak kerana Izin KuasaMu. Setiap langkah yang tak putus beriring dengan Asmamu Ya Rabbi.


Segala keluh kesah hanya tercurah padaMu, tidak akan berkat langkahku tanpa redha Mu Ya Rahman. Cahaya Mu, cahaya dalam sepi hidup menjadi senyum ikhlas yang tak putus pada Rahmat Mu, melahirkan kembali kepada fitrah yang suci dengan Selawat yang menggema pada jagat raya Mu.


Dalam sepi, aku sering hilang, tidak mengingati Mu, namun Engkau tetap menjagaku dalam nikmatnya nafas yang ku hembus dalam raga, tak putus-putus Engkau mengingatkanku dan Halusnya Peringatan Mu. Tidak Engkau terus memberikanku hukuman, walaupun betapa kuasanya diriMu Ya Robbi.
Sujud yang mengalun merdu dalam sepertiga malam membuat terhanyut dalam ribuan titisan air mata taubat.. Sebiji zarrah pun dihitung baik kebaikan dan keburukan.. Berkatilah kami ya Rabbi..
“aku ingin mencintaiMu setulusnya sebenar-benar aku cinta dalam doa, dalam ucapan, dalam setiap langkahku, aku ingin mendekatiMu selamanya sehina bagaimanapun diriku, kuberharap untuk bertemu denganMu ya Rabbi.. .. “

AKU MERINDUKANMU KARENA ALLAH

Aku Menunggumu karena ALLAH – Duhai Engkau Calon Imamku
Ini bukan sekadar kata..
Agar kamu jatuh hati padaku..

Namun ini adalah kejujuranku..
Mengapa aku berkata seperti ini ?

Karena aku menyukai orang yang mencintai-NYA
Mencintai RASUL-NYA..
dan dengan keteguhanmu bisa mengajakku untuk semakin mencintai-NYA..

AKU MERINDUKANMU KARENA ALLAH
Ini bukan untaian rahasia dalam hatiku untuk memikatmu ..mengapa demikian?
Karena aku tahu mengucapkan itu menyempurnakan hidupku..
dan pernikahan adalah sunnah RASULULLAH dan dia adalah kekasih ALLAH..

Cinta adalah anugerah-Nya yang ditumbuhkan dihati orang yang dikehendaki-Nya bagaimana aku tidak merindukan kehadiranmu wahai kekasih. .



AKU MENUNGGUMU KARENA ALLAH
Ini bukan desakan perasaan untuk sebuah penantian.. tetapi mengapa ?
Karena aku tahu diriku banyak kekurangan..
dan Karenanya ku perlukan seseorang yang lebih halus untuk menaklukkan hatiku..
yang tegas dan teguh untuk menguatkan hatiku yang lemah dengan izin-NYA.



Aku tahu terlalu bnyak yang harus kuperbaiki
Karenanya aku menunggumu untuk menjadi pendampingku dengan tulusmu..
Untuk lebih mengajariku dengan sabar hingga kenikmatan imanku terhadap-NYA ..



Semakin dalam dengan izin-NYA disetiap hari dan untuk selamanya..
Aku tahu dalam hatiku aku tak ingin hidup sendiri Karena aku berharap ALLAH menganugerahkan padaku seorang imam untuk berbagi banyak hal dan menerima kekurangan diri ..



Bila benar ada dalam hidupku..
Semoga ALLAH memantapkan hati kita dan mendekatkan kita dijalan yang lebih diridhai-NYA…
Aku mencintaimu KarenaALLAH..
Aku merindukanmu Karena ALLAH..
Aku menunggumu Karena ALLAH..



Di raga manakah kamu bersemayam ?
Dari sini ku menatap jejakmu bagaikan menari dengan angin..
Di antara gemuruh ombak kerinduanku terasa getarku. .
Izinkan bisik hatiku sebagai petunjuk arahmu dengan izin-NYA. .



YA ROBBI. .
Rendamkanlah rinduku dijalan yg terbaik menurut ENGKAU untuk dunia dan akhiratku…
Bila saudara dan teman tak lagi cukup menemani kehidupanku…
Maka hari itu yang aku tunggu..
Penantiku pasti Karena ENGKAU tidak pernah alpa dalam berjanji dalam kalam-MU..

Cinta bertepuk sebelah tangan

Aku berharap pada seseorang yang tlah pergi,
Aku berharap kehadirannya,
Aku berharap kebaikannya,
Aku berharap perhatiannya...

Tapi..

Sering aku menangis karenanya,
Sering aku dikecewakannya,
Sering aku merasa disakiti olehnya...

Lalu…

Apakah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu ada kebahagiaan yang aku dapatkan?
Apakah dengan kekecewaan ini,
dengan tangis ini,
dengan perasaan sakit hati ini,
dia menjadi mencintaiku?

Mungkin jawabannya TIDAK

Jadi…
Bukankah ini saat yang tepat bagiku tuk pergi?
Bukankah ini saat yang tepat bagiku tuk menjauh?
Setidaknya aku pergi dari rasa kecewa ini…

Ya ini sangat sulit bagiku...
Tanpa kusadari…
Aku telah hanyut dalam harapan,
impian dan angan kosongku sendiri...

Sedikit kata darinya sudah membuat ku merasa diperhatikan
Sedikit senyum darinya sudah membuat aku berpikir dia peduli
Sedikit kabar darinya sudah membuat aku terlena, tak beranjak…

Ya… semua yg sedikit itu saja sudah membuat aku bahagia…

Yg sedikit bahkan semu, sudah membuat aku bertahan..
Untuk sesuatu yang KOSONG,
Untuk sesuatu yang tak pernah dia pikirkan
Untuk sesuatu yang bukan apa-apa untuknya
Dan esok, lusa, nanti ataupun detik yang akan datang…
Aku akan kecewa, menagis dan sakit hati lagi…

Ini saatnya aku melangkah…
Mendaki di terjal kehidupan dan mengalir bagai sungai
Tak kan bertahan untuk harapan yg tak pernah ada…
Tak kan menunggu hembus angin yang lalu…

Aku tak ingin terbangun dalam keadaan remuk

Selagi aku bisa berdiri…
Selagi airmataku belum habis
Selagi hatiku belum bernanah..
Biarlah sakitnya terasa hari ini..
Esok luka itu akan mengering

Biarlah dia menjadi bagian kenanganku
Tapi dia tak lagi menghancurkanku

Bahkan ketika aku pergi
Dia tak pernah menangisiku
Mungkin dia tak menyadarinya
Karena aku bukan yang diharapkannya
Aku bukan yang dipirkannya
Aku bukanlah apa-apa baginya

Biarlah airmata ini menetes sederasnya
Dan biarlah rasa sakit ini menghunjam dalam
Tapi untuk yang TERAKHIR kalinya….

Tuhan tidak menciptakan satu orang didunia ini..
Diluar sana masih banyak yang membutuhkanku..

Diriku kini hanya untuk mereka yang siap menerima cintaku..
Hanya untuk mereka yang lebih menghargai cintaku.

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia
Pink Wing Pointer