aku masih terduduk di atas sajadahku, kedua mataku terpejam. dari dua sudut mataku keluar tetesan bening seperti embun. Aku tahu setiap manusia pasti mempunyai masalahnya masing-masing , dan tdk luput dari cobaan dari yang maha kuasa.
Tapi sepertinya cobaan yang kurasakan saat ini ku rasa terlalu berat , sehingga aku takut tidak dapat melewati cobaan seperti ini.
Sudah 3 hari ni aku mengurung diri di kamar, dan sudah 2 hari aku tidak sekolah. Masalah keluarga yang ku alami membuatku kehilangan gairah hidup. Aku lebih sering tidur, aku memang suka melarikan masalah dengan tidur, biasanya setelah tidur kepalaku terasa lebih 'enteng'. Tapi untuk masalah kali ini semakin banyak tidur kepalaku semakin berat.
Aku teringat akan almarhumah temanku Rif'ah . Ia meninggal dalam usia muda, ia menghadap ALLAH pada waktu melakukan perbuatan mulia.Usai shalat & membaca Al-quran , Rif'ah tidak sakit apa-apa, ia meninggal begitu saja usai shalat subuh dengan tangan memegang mushaf. Aku iri padanya, tiba-tiba aku rindu padanya. Aku ingin menyusulnya. entah kenapa hari-hari aku ingin mati seperti dia.
Air mataku terus mengalir membasahi kedua pipiku. Aku tak bisa memejamkan mataku sedikitpun , aku juga tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Mengapa tanteku sangat membenciku, apa salahku, apa yang telah aku lakukan sehingga membuatnya bersikap seperti itu kepadaku " Tanteku itu adik dari ayahku". tanteku memang tidak menyukai mama-ku sejak dulu , aku tahu itu. Tapi mengapa ia melampiaskan semua amarahnya itu kepadaku. Bukan hanya itu saja masalah keluarga yang sdang aku hadapi saat ini, tapi masih banyak dan aku tidak sanggup untuk menceritakan itu semua.
"Ya Rabbi , ampunilah segala dosaku. Janganlah hamba-MU yang lemah ini engkau coba dengan ujian yang hamba tidak kuat memikulnya. Ya Mughitsu , aghitsni "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar